Friday, December 25, 2015

Mengetahui Susut BBM di SPBU

Mengetahui Susut BBM Di Spbu (losses) 

Mengetahui Susut BBM Di Spbu (losses) 

Susut atau loses seringkali membuat kita merasa serba salah. Segala cara ditempuh agar susut pada stock di tangki pendam tidak melebihi batas toleransi. 

Persoalan ini bermula saat Pertamina mulai menerapkan sistem pengendalian loses di depo yang intinya sebenarnya adalah pengendalian BBM Bersubsidi, akhirnya imbasnyapun ke Spbu dengan sistem Pertamina Way/Pasti Pasnya. Di mana semua segi penerapan transformasi/perubahan tata cara pelayanan dioptimalkan, Karena memang tidak dipungkiri, masih ada saja oknum tertentu yang merugikan konsumen.

Jika kita flashback kembali, sebelum memasuki tahun 2009 yang lalu. Spbu tidak terlalu mengkhawatirkan loses. BBM yang diterima setiap penghitungan akhir stock selalunya berada pada titik surplus. Cairan BBM berada di lingkaran atas menhole atau ijek baut tera, sejengkal bahkan tidak kelihatan saat tutup pada menhole truk tangki dibuka. Dan posisi ijek baut tera truk tangki berada di dalam menhole, Cuma yang dikhawatirkan saat itu hanya pencampuran cairan BBM dengan kerosene (M.Tanah). Tapi coba perhatikan ijek baut pada mobil tangki sekarang, ijek baut tera mobil tangki berada di bawah menhole sedang cairan BBM harus mengikuti ijek baut tera. Jika cairan BBM melebihi batas baut tera, maka akan dikeluarkan di getkeeper depot pertamina setempat. Perbandingan dalam 1 cm = 7-10 liter jika cairan BBM berada di menhole. Jika ijek baut di bawah menhole, maka satu sentimeternya berkisar antara 30 hingga 40 liter. Jadi anda harus hati-hati, karena jika ada yang jahil, ketinggian ini tak terasa saat BBM tiba di Spbu.






Banyak ujicoba yang ditempuh dalam menganalisa loses. Antara lain ; 




  • Memeriksa kebocoran mesin dispenser dan melakukan tera harian.
  •   Memeriksa pengaman pada putaran nomor teller di dalam dispenser.
  • Memeriksa sumur pantau. Memastikan apa tidak ada kebocoran. Anda juga dapat melihat di gelas pada dispenser, jika sering ditemui gelembung-gelembung kecil, maka ada kebocoran pipa atau tangki pendam.
  •  Memperhatikan gerak-gerik operator bahkan keseluruhan aktifitas di spbu. 
  • Mengamati seberapa besar susut karena penguapan misalkan dengan mengambil satu botol air mineral diisi Premium lalu tutupnya dibuka, kemudian di simpan di dalam dombak selama 12 jam saat diuji coba hasilnya cairan pada botol mineral menguap setengahnya. 
  • Mengawal sendiri truk tangki dari depot ke Spbu, memilih sendiri truk yang memuat BBM ke Spbu
  • Susut juga bisa terjadi saat di perjalanan. Pernah dilakukan percobaan  truk tangki yang memuat M. Solar dari depot menuju ke tujuan jarak tempuh 100 kilometer (4-5 jam lamanya perjalanan). Guna pembuktian menyusutnya BBM saat diperjalanan. Setelah diperlihatkan nomor penunjukan kiloliternya saat itu ketinggian T2 = 132 cm, diberi toleransi/diturunkan ke 130 cm. (Maksudnya untuk toleransi selama perjalanan). Truk tangki beserta awaknya masih satu bendera dengan Spbu yang akan diantarkan BBMnya. Setelah semuanya telah tersegel, truck mulai bergerak. Sampai di Spbu truk tangki segera diukur ketinggiannya dan Hasilnya sungguh mencengangkan. Ketinggian T2 pada Lembar DO yang sengaja dituliskan seperti disebutkan di atas, turun hingga 2-3 cm. Padahal ketinggian ini sudah diberi toleransi untuk susut perjalanan. 



Semoga apa yang dipaparkan di atas dapat bermanfaat.